Jakarta-Poldametrojaya telah menangkap pelaku perampokan terhadap calon mahasiswa (casis) polsek bernama satrio (11) di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebongjerk dan Jakarta Barat, yang terjadi pada Sabtu (5 Mei 18).

"Berkat kewaspadaan, kerjasama dari sahabat tim gabungan Polres Kebon Jeruk melakukan penyidikan bersama Polres Jakbar dan 5 pelaku terakhir ditangkap Subdit Jatanras di Satuan Reserse Kriminal Polda Metro Jaya," kata juru bicara polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Ade Ary menjelaskan bahwa 5 aktor ini memiliki peran yang berbeda.

"Pelakunya 5 orang, 3 peran ini 1 kelompok, ada yang ahli dalam tindak pidana kekerasan, ada yang bertindak sebagai joki, ada yang bertindak sebagai kapten, ada yang bertindak sebagai pelaksana," katanya.



Belakangan, dua orang lagi berperan dalam menjual sepeda motor curian dan ponsel (hp) serta membantu membeli barang dari tindak pidana.

Ade Ary juga menambahkan, penangkapan 5 orang itu terjadi di berbagai lokasi pada Rabu (15/5).

Saat dikonfirmasi soal pembagian korban yang merupakan sasisnya, Ade Ary mengaku akan berkoordinasi dengan pihak penyelenggara.

"Ini adalah implementasi dari tes dari pusat, jadi saya akan menyesuaikannya nanti. Ada aturan, persyaratan dan pendaftaran, tetapi tidak diinginkan untuk mencoba melihat bagaimana menindaklanjuti proses ini nanti," katanya.

Polisi menargetkan maksimal dua hari untuk menangkap pelaku perampokan sasis bintara polri bernama Satrio (11-5) di Sukabumi, Kebongjerk dan Jalan Arjuna, Jakarta Barat bagian Utara, pada Sabtu (18 Mei).



" Dalam kurun waktu 1-2 hari kami menangkap kembali 3 penyerang ini," kata Komisioner Polri Kevon Jerk saat ditemui di kediaman korban di Jakarta, Rabu (15/5).

Sutrisno mengatakan pihaknya melakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (14/5) malam.
Rekonstruksi bertujuan untuk memperjelas kronologi peristiwa perampokan tersebut.

" Kami perjelas kronologinya sejak awal, (dari) korban keluar rumah di TKP. Untuk memperjelas kronologinya," kata Sutrisno.

Polisi telah menanyai lima saksi sehubungan dengan pembobolan yang menyebabkan luka pada jari tangan dan kaki korban.

" Lima orang (saksi diperiksa) yang termasuk korban dari TKP ke KLINIK dan dari klinik ke RS Tarakan. Setelah itu, orang tua korban juga diperiksa," kata Sutrisno.