Jakarta-Kajian Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan bahwa jelang pilkada serentak 2024, 3 mantan gubernur yang diharapkan terpilih kembali-Jakarta Anis Baswedan, Wahidin Halim (Banten) dan Eddie Rahmayadi (Sumatera Utara) ・ tidak diakui masyarakat sebagai calon terkuat. Itu ide yang bagus.

Sebaliknya, di Jakarta, Baski Jahja Purnama mendominasi persepsi masyarakat (33,2%), di Banten, Ayarin Rachimi Diani memimpin (32,8%), dan Muhammad Bobby Afif Nastion terkuat di Sumatera Utara (42,1%).

Pengukuran persepsi publik ini berasal dari survei Katadata Insight Center (KIC) periode 2024-5-3-9. Selain 3 negara bagian tersebut, survei dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan. Berbeda dengan temuan di atas, mantan gubernur dan petahana di lima negara bagian dianggap paling cocok untuk menjabat.

" Temuan ini sejalan dengan kepuasan kinerja gubernur, dan mantan atau petahana yang dianggap paling pantas menjadi gubernur kembali memiliki skor kepuasan lebih dari 80%. Namun di 3 negara bagian, kepuasan berada pada kisaran 50-60 persen, " kata Satria Triputra Wisnumurti, Research manager Kic, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dalam pengumuman dan pembahasan survei persepsi masyarakat terhadap pemilu di 8 negara bagian, Satria mengatakan bahwa di Jawa Barat, Ridwan Kamil paling tepat dikenali oleh 39,5% responden survei. Taj Yasin Maimoen (20,4%) di Jawa Tengah, Hofifa Indar Palawansa (43,3%) di Jawa Timur, Andy Sudirman Sulaiman (23,8%) di Sulawesi Selatan, dan Mahieldi Ansharullah (38,3%) di Sumatera Barat memenuhi syarat sebagai gubernur. Hal ini diyakini telah digunakan sebagai sarana untuk mencegah penyebaran virus.

Selain pengakuan calon gubernur dan kinerja gubernur, temuan tersebut menunjukkan masih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang pelaksanaan Pilkada tahun 2024. 9,27 persen mengatakan pemilu akan berlangsung pada 18,3 persen dan 10,27 persen mengatakan akan berlangsung pada 19 persen. Sementara itu, 62,6% menjawab dengan benar pada 11/27. Dalam hal penggunaan hak pilih, mayoritas responden (93,4%) memberikan suara, dan hanya sebagian kecil (6,6%) yang tidak.




Temuan survei yang kurang penting berkaitan dengan anggota partai kandidat dan individu kandidat. Alasan utama pemilihan calon adalah karena individu (76,6%) calon, yang diusung oleh partai terpilih (7,7%) dan oleh ketua Partai Menganggur (4,7%). Namun, meski alasan utama pemilihan calon bukan karena partai politik atau partai Ketum, calon pemimpin partai (53,3%) adalah yang paling banyak dipilih. Sedangkan kader non partai terpilih sebesar 41,1 persen.

Dalam hal latar belakang kandidat, kinerja (41,3%) paling berdampak pada pilihan responden. Kemudian visi misi dan program (24,5%) dan agama (14,5%). Menurut responden, kejujuran (40%) menjadi kualitas paling personal yang harus dimiliki seorang kandidat, diikuti oleh yang berpengalaman (24,8%) dan inovatif (11,8%).

Satria mengatakan survei di 8 negara bagian yang diselenggarakan oleh kicsecara daringpilkada bertujuan untuk menggali persepsi umum tentang Pilkada tahun 2024. Menurutnya, 8 negara bagian dianggap strategis, karena biasanya pemimpin negara berasal dari negara-negara tersebut. Selain itu, jumlah DPT di 8 negara bagian merupakan yang terbesar, dan diyakini kemenangan pilkada di wilayah tersebut akan menjamin kemenangan pilkada.

SurveiDaringPersepsi masyarakat terhadap pilkada di delapan negara bagian menggunakan platform pendataan tSurvey, yang dapat menjangkau responden secara akurat menggunakan fitur telco data insight Telkomsel. Populasi yang disurvei adalah penduduk 17 negara bagian di atas usia 8 tahun yang memiliki nomor ponsel (turvey population berdasarkan telco data insight Telkomsel). Survei tersebut mensurvei 7.864 responden dengan tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error + / -1,1%.