ANKARA - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan pada hari Sabtu bahwa lebih dari 50.000 anak-anak di Jalur Gaza membutuhkan perawatan karena kekurangan gizi akut. "Lebih dari 50.000 anak membutuhkan perawatan untuk malnutrisi akut," kata UNRWA dalam sebuah pernyataan. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa warga Gaza menghadapi tingkat kelaparan yang sangat parah karena akses kemanusiaan terus dibatasi. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa "tim UNRWA bekerja tanpa lelah untuk memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga, tetapi situasinya sangat mengerikan." Hampir 37.300 warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak Oktober lalu. Menurut otoritas kesehatan setempat, sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 85.200 orang terluka.

Lebih dari delapan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel telah dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terakhirnya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi di Rafah, di mana lebih dari satu juta orang Palestina telah melarikan diri dari zona perang sebelum invasi 6 Mei.

Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengeluarkan resolusi untuk mencapai gencatan senjata dan solusi komprehensif untuk konflik di Jalur Gaza yang disebabkan oleh agresi Israel, yang telah berlangsung sejak Oktober 2023. Resolusi DK PBB No. 2735 tahun 2024, yang disahkan pada hari Senin (6 Oktober), didukung oleh 14 negara anggota DK PBB, termasuk pemrakarsa, Amerika Serikat. Rusia, di sisi lain, abstain.

Sumber Anadolu




24