JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya telah memetakan berbagai kalangan yang terlibat dalam perjudian daring (online) hingga ke tingkat desa. "Kami sudah tahu provinsi mana yang paling banyak, kemudian Dati II (Kabupaten/Kota) mana, kemudian jenis kelamin, pekerjaan, dan sampai ke tingkat desa," kata Ivan dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan PPATK di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu. Dia menekankan bahwa pemetaan tersebut juga mencakup latar belakang profesi yang berbeda, mulai dari pejabat daerah, pensiunan, dokter, wartawan, notaris, dan profesional lainnya. "Segala macam ada," katanya."

Tentu saja, ini juga mencakup mereka yang duduk sebagai anggota DPR dan DPRD, serta mereka yang bekerja di Sekretariat Jenderal terkait, yang jumlahnya mencapai ribuan.

Apakah Anda memiliki parlemen pusat atau daerah? Ya, kami telah menemukan lebih dari 1.000 orang (yang terlibat dalam perjudian online)," tambahnya. Dia menyatakan bahwa PPATK memiliki data lengkap mengenai individu-individu yang terlibat dalam perjudian online.



"Nama, tempat tinggal, nomor handphone, tanggal lahir, semuanya ada di sini.

Dia menyatakan bahwa data ini telah diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Jajant, selaku Ketua Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Online.

Dia melanjutkan bahwa data individu yang terlibat dalam perjudian online yang dipetakan oleh PPATK juga akan diserahkan kepada para pimpinan instansi terkait. "Kami akan menyerahkan klaster per instansi, jadi kami akan menyerahkannya kepada pimpinan beberapa instansi seperti yang kami lakukan kemarin, dan siang ini kami akan berbicara dengan Pak Menkominfo khususnya (yang terlibat dalam perjudian online).

Ivan menjelaskan bahwa perkembangan transaksi terkait perjudian online paling masif terjadi pada sekitar tahun 2019, 2020, dan 2021 dan terus berkembang hingga tahun 2024.

"Pada kuartal pertama tahun ini saja, kami menemukan lebih dari R101 triliun transaksi yang terkait dengan perjudian online. Jumlah transaksi yang dianalisis secara keseluruhan sekarang mencapai 400 juta pada tahun ini saja," kata Ivan.