Jakarta-
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ghufron Mukti memastikan pelayanan di Sumedan, Jawa Barat memenuhi hak peserta dengan langsung mengikuti kegiatan supervisi, sertifikasi dan direct view (brother) di Puskesmas Jatinangor.
" Peserta JKN mengaku telah mendapatkan pelayanan yang memadai, tidak menunggu lama dan belum mendapatkan pengobatan yang berbeda dengan pasien lainnya.Oleh karena itu kami berterima kasih kepada fasilitas kesehatan yang telah membuktikan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta jkn yang merupakan tanda diskriminasi," kata Guflon dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Berbagai fitur seperti cek tagihan iuran saat segmen bukan penerima upah (PBPU) didaftarkan akan disertakan dalam aplikasi.
Sementara itu, kepala Puskesmas Jatinangor Amie Fitriah mengatakan Puskesmas Jatinangor hanya menampilkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di ktp atau kartu JKN digital untuk memastikan seluruh peserta JKN yang datang berobat mendapatkan kemudahan pelayanan. Dia mengatakan dia "sangat senang" dengan hasilnya.
"Kepastian pasien mendapatkan pelayanan cepat juga dapat ditunjukkan dengan adanya antrian online yang dapat diakses melalui mobile JKN sehingga pasien datang ke puskesmas sesuai waktu pelayanan yang telah ditentukan tanpa harus menunggu lama," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ghufron juga menyempatkan diri untuk mengunjungi peserta dan memastikan masyarakat di desa-desa terpencil mendapatkan pelayanan JKN yang prima.
" Alhamdulillah BPJS Kesehatan mau datang ke sini, kalaupun berkunjung langsung di level yang sama. Saya mendapatkan pelayanan yang baik, informasi yang saya terima sangat lengkap. Selain itu, saya juga membantu membuat daftar aplikasi JKN mobile. Melalui aplikasi ini, ternyata pelayanan yang saya butuhkan hanya bisa dilakukan melalui handphone, tanpa perlu ke kantor BPJS kesehatan," kata Eneng.