JAKARTA - Jeverine (23) sibuk membongkar sebuah tas kecil di lengan kanannya. Dengan hati-hati, tangan dan bola matanya tampak mencari-cari benda yang sama di dalam tas tersebut. Akhirnya, sebuah telepon genggam seukuran telapak tangan ia keluarkan dari dalam tas. Jari telunjuknya yang kecil dan ramping dengan gesit membuat pola untuk membuka layar kunci. Setelah beberapa menit berkutat dengan ponselnya, Jebeline mengarahkan kamera ke barcode pada poster. Jebeline kemudian berjalan menuju pintu otomatis yang terbuka dengan sendirinya ketika dia mendekat. Itulah pemandangan yang terjadi pada hari Minggu (9 Desember) di lobi Mal Taman Anggrek, Glogol Petambulan, Jakarta Barat. PeduliLindungi adalah aplikasi yang saat ini digunakan sebagai syarat untuk memasuki pusat perbelanjaan. Namun, masyarakat tidak boleh menganggap aplikasi ini sebagai persyaratan belaka. Menurut laman resmi PeduliLindungi, aplikasi ini dibuat untuk membantu instansi pemerintah dalam melacak penyebaran penyakit virus corona (COVID-19). Aplikasi ini juga dapat memberikan informasi kepada pengguna jika mereka berada di area zona merah COVID-19. Selain itu, aplikasi ini juga menyimpan riwayat imunisasi semua penduduk yang tercatat melalui nomor induk kependudukan (NIK). Masyarakat yang telah diimunisasi pada tahap pertama kemudian diperbolehkan memasuki pusat perbelanjaan dan ruang publik lainnya. Keberadaan aplikasi ini jelas merupakan bentuk upaya pemerintah untuk mengawasi dan melindungi warga dari bahaya COVID-19. Jevrine juga meyakini hal ini. "Menurut saya sih berguna banget. Karena kita juga ingin pergi ke mall dalam kondisi yang aman. Jadi dengan adanya aplikasi ini, kita bisa memfilter mana mall yang ada vaksinnya dan mana yang tidak," ujarnya. Bagi Jevrine, yang terpenting saat ini adalah tetap aman dan aktif di tengah pandemi. Setidaknya aplikasi yang dapat diunduh gratis ini memberinya perasaan itu. Di Jakarta sendiri, hampir semua pusat perbelanjaan telah memperkenalkan aplikasi ini. Salah satunya adalah mal yang dioperasikan oleh Lippo Malls Indonesia. Corporate PR 104 Reputation Management Lippo Malls Indonesia Nidia N. Iksan menjelaskan betapa mudahnya masyarakat menggunakan aplikasi ini. Hanya dengan memindai barcode, masyarakat dapat masuk dan menikmati fasilitas yang ada di pusat perbelanjaan. Tak ayal, semakin banyak warga yang mengunduh aplikasi PeduliLindungi . Yang harus mereka lakukan adalah memindai barcode dan kemudian check-in. Itu saja, mudah," katanya kepada Antara, Rabu (25/8). Sejauh ini, dia juga belum menerima laporan adanya pengunjung yang terkendala dalam mengunduh dan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) ke dalam aplikasi tersebut. "Kalau ada kendala, kami ada petugas di depan pintu masuk utama. Mereka akan membantu Anda nanti," katanya. Namun, lanjut Nidia, ada baiknya masyarakat yang ingin datang ke pusat perbelanjaan sudah mengunduh aplikasi ini dari rumah. Hal ini akan memudahkan masyarakat untuk datang dan mempercepat proses masuk di pintu masuk sehingga tidak terjadi kemacetan. Perputaran ekonomi Pemerintah provinsi DKI Jakarta tampaknya menyadari perlunya meningkatkan perputaran ekonomi di ibu kota di tengah situasi pandemi. Namun, aktivitas ekonomi juga harus dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan dan sanitasi. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memerintahkan seluruh pemerintah kota di lima wilayah untuk mempromosikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara sosial, terutama di tempat-tempat yang terkait dengan industri pariwisata. Sosialisasi ini dijelaskan dalam Surat Edaran No. 230/SE/2021 tentang pedoman penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam percontohan pembukaan usaha pariwisata yang menawarkan jasa pelayanan makanan dan minuman di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Terdapat 309 tempat usaha yang terdiri dari kafe, restoran, dan ruko yang menjual produk makanan yang telah menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Sebagian dari 309 tempat usaha tersebut berada di wilayah Jakarta Barat. "Saat ini belum ada teguran karena masih dalam tahap sosialisasi dan kami masih mensosialisasikan mekanisme aplikasi PeduliLindungi," ujar Shirley Yuliana, Kepala Suku Dinas Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Jakarta Barat, di Jakarta, Jumat (9/10). Dia mengatakan kepada Antara. Menurutnya, PeduliLindungi seperti angin segar bagi para pelaku usaha pariwisata untuk mendapatkan penghasilan. Jelas, PeduliLindungi hadir selama pelaksanaan penghalang karena.