Tanjung Selor - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur,melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah titik strategis di perbatasan RI-Malaysia sebagai tindak lanjut dari Border Crossing Agreement (BCA). Hal ini menindaklanjuti penandatanganan BCApada Juni 2023 dan hasil pertemuan Komite Kerja Sama Sosial dan Ekonomi (KK/JKK SOSEK) Malindo di tingkat negara bagian. “Kami sangat senang dengan hasilnya,” kata Jans Tambal, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Nunukan, pada hari Kamis.



Fokus utama dari kunjungan tim dari Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri adalah untuk mengecek secara langsung titik-titik masuk dan keluar serta akses yang telah ditetapkan dalam perjanjian tersebut.

Yance Tambal menjelaskan bahwa kunjungan ini sangat penting untuk memastikan kesiapan Indonesia dalam mengimplementasikan BCA. “Saya optimis bahwa BCA akan semakin memperlancar lalu lintas orang dan barang di wilayah perbatasan serta meningkatkan kerjasama keamanan dan sosial budaya kedua negara,” katanya. Dalam kunjungan tersebut, delegasi Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Kabupaten Nunukan mengunjungi beberapa situs penting, termasuk Patok 708. Di sini, tim mengecek langsung kondisi patok perbatasan dan akses jalan di wilayah Sey Mengalis. Lokasi ini juga merupakan lokasi yang diusulkan untuk pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) yang baru. Tim juga memantau PLBN Sebatik, salah satu pintu masuk utama ke wilayah perbatasan. Selain itu, mereka mengunjungi pos TNI-AL Sei Pancang dan berkoordinasi dengan TNI-AL terkait pengamanan di wilayah perbatasan. BP-02 Di Patok Perbatasan, tim melakukan pengecekan status patok perbatasan di wilayah Sebatik.



Bapak Yance menekankan bahwa kunjungan ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten Nunukan dalam mengelola kawasan perbatasan secara efektif dan efisien.

Dengan kerja sama yang baik, beliau optimis kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan akan meningkat, karena didukung oleh hubungan bilateral yang kuat dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Malaysia.