Jambi - Tim Program Pemberdayaan Komunitas (PPK) Ormawa Himatektan Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja), Jambi,memperkenalkan sistem penyiraman bibit cabe dengan menggunakan telepon genggam di Desa Penyengat Rendah, Jambi. Pada hari Jumat, Wakil Wali Kota Jambi Hafrida mengatakan bahwa lahan tersebut menjadi percontohan penerapan inovasi pertanian dalam budidaya dan pengolahan cabai untuk mendukung gerakan nasional menanam cabai di desa Penyengat Rendah dengan menggunakan internet.



Petani yang menggunakan inovasi ini dapat menyirami tanaman mereka tanpa harus pergi ke kebun,hanya dengan menggunakan telepon genggam, katanya. “Bapak/Ibu tahu bahwa lahan percontohan yang kita resmikan hari ini menggunakan teknologi dari mahasiswa Himatan, namun kegiatan ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan kedepannya secara strategis Universitas Jambi akan mendukung penuh kegiatan ini,” ujarnya.

Bamba. Dekan Fakultas Pertanian Unja, Bambang Irawan, mengatakan bahwa sebagai institusi pendidikan tinggi, Unja memiliki kewajiban untuk memberikan teknologi kepada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas pertanian. “Kami percaya bahwa teknologi ini adalah teknologi yang tepat karena menjembatani kebutuhan pertanian di perkotaan dengan lahan yang terbatas dan teknologi ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan waktu di lahan yang sempit sehingga pertanian bisa optimal dan lebih produktif,” kata Ban Vann. Vann menyatakan. Abdul Harris Ramdani, Kepala Desa Penyengat Lenda, menyambut baik program yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UGM di Desa Penyengat Lenda. Diharapkan inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang.

Beliau juga menyatakan bahwa teknologi ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian karena mudah dalam penanaman dan perawatannya.